Membeli Saham IPO Apakah Beresiko?
Resiko Membeli Saham IPO
Membeli
saham yang baru IPO atau yang sudah lama sama-sama memiliki resiko yang
kurang lebih sama. Mengalami naik turunnya harga, perubahan kinerja
emiten, perubahan Outlook makro ekonomi, perlambatan ekonomi global,
ketegangan politik sampai hal-hal yang baru sebatas rumor memberikan
efek positif atau negatif. Intinya adalah saham itu sama kayak wanita, sensitif.
Sumber : CNBC Indonesia
Meski
begitu membeli saham yang sudah lama IPO lebih aman jika dibandingkan
dengan saham yang baru IPO, dengan alasan mudahnya kita mendapatkan
informasi baik itu seputar kinerja masa lalu emiten, prospek emiten
kedepan, rumor atau news yang pernah ada, sampai persoalan hukum atau
kebijakan pemerintah yang berefek pada emiten tersebut.
Kita fokus ke saham baru IPO.
Poin-poin Penting yang Harus Diperhatikan
Beberapa hal yang bisa menjadi potensi resiko membeli saham baru IPO adalah- Kinerja masa lalu yang sulit didapatkan datanya
- Penjatahan saham beredar yang biasanya sudah ada standby buyer
- Pergerakan harga yang tidak bisa dianalisis dengan teknikal
- Sering bergerak melawan arus (dalam hal ini tidak searah dengan IHSG)
Kita bahas satu persatu
- Kinerja masa lalu yang sulit didapat datanya. Dengan aktifitas yang baru IPO maka tidak banyak data yang bisa kita dapat mengenai emiten tersebut selain prospektus yang di keluarkan sebelum aktifitas IPO dimulai
- Sudah ada standby buyer. Underwriting dari calon emiten berfungsi untuk menjadi standby buyer yang mana ini bisa menjadi penggerak harga emiten. Apalagi saham beredar dan kapitalisasi pasarnya kecil, maka dengan hanya dana 10–20 miliar sudah dapat digunakan untuk menggerakkan harga (belum lagi kalau menggunakan fasilitas margin dari sekuritas)
- Pergerakan harga yang tidak bisa dianalisis dengan teknikal. Seringkali kita menemui chart saham IPO yang menurut analisis teknikal kita sudah sesuai pattern tertentu, namun faktanya harga bergerak berlawanan dengan analisis kita. Mengapa demikian? Karena analisis teknikal hanya bisa berfungsi dengan baik pada saham yang memang berada pada mekanisme pasar, sedangkan saham IPO tidak mengikuti mekanisme pasar.
- Sering berlawanan dengan IHSG. Pernahkah anda menemui saat bursa naik tapi saham IPO turun? Atau sebaliknya? Bahkan naik atau turunnya lebih dari 10%? Atau dalam sehari bisa ARB lalu ARA? Atau sebaliknya?
Kecuali
jika anda sudah terbiasa mengarungi samudera saham IPO dan sering
mendapatkan profit darinya, maka tidak masalah. Karena semua tergantung
dari keahlian kita. Hanya saja secara jangka panjang tidak baik untuk
terus berkutat pada saham jenis ini. Cari saja saham yang memenuhi
kaidah fundamental atau teknikal. Jauh lebih aman.
Pergerakan saham IPO yang sangat volatil inilah resiko yang besar terutama bagi para trader/investor pemula.
Regards,
BlogSaham.com