Anjloknya Kinerja Reksadana Saham
Warrent Buffet pernah mengatakan
Jauh lebih baik membeli saham perusahaan bagus di harga wajar
Dibandingkan membeli saham perusahaan biasa di harga murah
Peter Lynch memberikan saran
Reksadana saham adalah solusi sempurna
bagi orang yang ingin memiliki saham tanpa perlu melakukan penelitian sendiri
Ben Graham berujar
The Individual investor should act consistenly as an investor
and not a speculator
Namun efeknya jauh lebih dari sekedar penutupan. Disisi lain banyak sekali reksadana yang memiliki kinerja yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan terdapat reksadana saham yang memiliki kinerja -60% Ytd itupun masih ada yang lebih dari itu. Untuk melihat kinerja reksadana anda bisa melihatnya di www.infovesta.com dan www.bareksa.com
Selain itu, terdapat kasus ditemukannya penggalangan dana investasi secara ilegal yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpin oleh Benny Tjokro (sebelum mundur). Jika anda sudah lama berinvestasi, setidaknya pasti sudah mendengar nama satu ini.
Efeknya, saham-saham Benny Tjokro banyak yang berguguran bahkan saat ini bertengger di angka bronze yakni 50 rupiah per lembarnya. Sejak kasus tersebut mencuat, ternyata banyak juga kinerja reksadana yang turun tajam. Berikut grafiknya
Sumber : investing.com
Data diatas sengaja kami ambil saham-saham Benny Tjokro, gunanya untuk melihat apakah ada kemungkinan reksadana-reksadana tersebut membeli saham-saham Benny Tjokro.
Dan Jawabannya?
Tunggu dulu, mari kita bandingkan reksadana-reksadana diatas dengan reksadana berikut
Sumber : www.infovesta.com
Kelima reksadana diatas merupakan reksadana terbaik dengan kinerja yang beberapa diantaranya linier dengan kinerja IHSG dan penurunannya pun masih dapat ditoleransi, bahkan reksadana Danareksa Syariah Saham mencatatkan kinerja positif ditengah penurunan indeks.
Berikut beberapa hal yang dapat kita ambil kesimpulan dari beberapa data diatas :
1. Ada kemungkinan reksadana-reksadana dengan kinerja jeblok membeli saham Benny Tjokro ataupun saham-saham IPO
2. Reksadana dengan nama yang sudah dikenal dengan baik, mencatatkan kinerja yang bagus ditengah penurunan IHSG di bulan Nopember
3. Pemilihan saham oleh para Manajer Investasi (MI) dari beberapa reksadana diatas mencerminkan kemampuan mereka dalam mengelola dana publik
4. Ditengah kisruh Reksadana berkinerja jeblok, masih ada reksadana berkinerja cemerlang
Regards,
BlogSaham.com
Jauh lebih baik membeli saham perusahaan bagus di harga wajar
Dibandingkan membeli saham perusahaan biasa di harga murah
Peter Lynch memberikan saran
Reksadana saham adalah solusi sempurna
bagi orang yang ingin memiliki saham tanpa perlu melakukan penelitian sendiri
Ben Graham berujar
The Individual investor should act consistenly as an investor
and not a speculator
Kinerja Reksadana di 2019 Anjlok!
Beberapa hari terakhir kita dikagetkan dengan penutupan reksadana Minna Padi oleh OJK dan suspensi Reksadana Narada. Ada beberapa hal yang membuat Minna Padi ditutup, yakni Minna Padi menawarkan fix return kepada calon dan nasabahnya padahal reksadana yang ditawarkannya adalah reksadana saham, yang mana reksadana saham tidak diperbolehkan menjanjikan fix return karena harga saham itu sendiri naik turun sesuai fluktuasi market. Dan pada bagian ini Minna Padi memang salah.Namun efeknya jauh lebih dari sekedar penutupan. Disisi lain banyak sekali reksadana yang memiliki kinerja yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan terdapat reksadana saham yang memiliki kinerja -60% Ytd itupun masih ada yang lebih dari itu. Untuk melihat kinerja reksadana anda bisa melihatnya di www.infovesta.com dan www.bareksa.com
Selain itu, terdapat kasus ditemukannya penggalangan dana investasi secara ilegal yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpin oleh Benny Tjokro (sebelum mundur). Jika anda sudah lama berinvestasi, setidaknya pasti sudah mendengar nama satu ini.
Efeknya, saham-saham Benny Tjokro banyak yang berguguran bahkan saat ini bertengger di angka bronze yakni 50 rupiah per lembarnya. Sejak kasus tersebut mencuat, ternyata banyak juga kinerja reksadana yang turun tajam. Berikut grafiknya
Sumber : www.infovesta.com
Data reksadana yang saya ambil hanya sebagian dari beberapa reksadana yang kinerjanya anjlok. Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari grafik diatas :
1. Kinerja reksadana mengalami penurunan yang hebat terjadi pada bulan Nopember 2019
2. Kinerja IHSG pada bulan Nopember 2019 turun 5,9% atau 2,9% Ytd
3. Penurunan kinerja reksadana linier dengan kinerja IHSG, namun penurunannya terlalu tajam
padahal IHSG tidak mengalami Downtrend berat
Setelah kita mendapatkan poin-poin dari kinerja reksadana diatas, mari kita lihat chart berikut ini
Sumber : investing.com
Data diatas sengaja kami ambil saham-saham Benny Tjokro, gunanya untuk melihat apakah ada kemungkinan reksadana-reksadana tersebut membeli saham-saham Benny Tjokro.
Dan Jawabannya?
Tunggu dulu, mari kita bandingkan reksadana-reksadana diatas dengan reksadana berikut
Sumber : www.infovesta.com
Kelima reksadana diatas merupakan reksadana terbaik dengan kinerja yang beberapa diantaranya linier dengan kinerja IHSG dan penurunannya pun masih dapat ditoleransi, bahkan reksadana Danareksa Syariah Saham mencatatkan kinerja positif ditengah penurunan indeks.
Berikut beberapa hal yang dapat kita ambil kesimpulan dari beberapa data diatas :
1. Ada kemungkinan reksadana-reksadana dengan kinerja jeblok membeli saham Benny Tjokro ataupun saham-saham IPO
2. Reksadana dengan nama yang sudah dikenal dengan baik, mencatatkan kinerja yang bagus ditengah penurunan IHSG di bulan Nopember
3. Pemilihan saham oleh para Manajer Investasi (MI) dari beberapa reksadana diatas mencerminkan kemampuan mereka dalam mengelola dana publik
4. Ditengah kisruh Reksadana berkinerja jeblok, masih ada reksadana berkinerja cemerlang
Regards,
BlogSaham.com